Penyebab Kemiskinan Nelayan Pesisir Di Desa Olimeyala Kecamatan Biluhu Kabupaten Gorontalo
Abstract
Sejak tahun awal 1960-an, komunitas nelayan bersama masyarakat petani di wilayah perdesaan menjadi perhatian besar pemerintah dalam hal implementasi program pembangunan. Melalui program Revolusi Pertanian (petani) dan Revolusi Biru (nelayan), keduanya menjadi sasaran pemerintah dalam upayanya mengentaskan kemiskinan. Apalagi, pada masa era Orde Lama dan Orde Baru tersebut masyarakat Indonesia terkategori sebagai negara yang kehidupannya berada di bawah garis kemiskinan (underdevelopment) sehingga perlu ditingkatkan kehidupannya.Tujuan penelitian ini adalah menelaah dan mendeskripsikan penyebab kemiskinan nelayan pesisir di Desa Olimeyala Kecamatan Biluhu Kabupaten Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan penelitian deskriptif-kualitatif. Desain penelitian ini didasarkan pada paradigma yang tergambarkan pada sifat masalah dan kesesuaian asumsi. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer yang bersumber dari responden yakni masyarakat nelayan. Penentuan responden dilakukan teknik random sampling. Hasil penelitian diperoleh: 1) Kesulitan-kesulitan ekonomi, berupaya untuk memobilisasi anggota keluarga yang lain dalam kegiatan ekonomi. 2) Dalam menghadapi kesulitan ekonomi berusaha untuk melibatkan sejumlah anggota keluarga yang lain untuk membantu meringankan beban keluarga.
References
2. Badan Pusat Statisitk. Provinsi Gorontalo. 2021.
3. Creswell, John W. 2015. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Methods.
4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
5. Hakim L, Kinseng R A, Agusta I. 2015. Pertambangan dan Kemiskinan Struktural Masyarakat Pulau Kecil (Studi Kasus Masyarakat Desa Sarakaman, Pulau Sebuku, Kotabaru, Kalimantan Selatan). [Jurnal]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. [diunduh 1 Desember 2022]. 3(1) 24-36.
6. Hakim, Maksud. 2016. Sufisme dan Transformasi Kultural Nelayan. Jakarta: Orbit Press.
7. Hamzah, Awaluddin, Nurmala K. Pandjaitan, Nuraini W. Prasodjo. 2008. Respon Komunitas Nelayan Terhadap Modernisasi Perikanan: Studi Kasus Nelayan Suku Bajo di Desa Lagasa, Kabupaten Muna Propinsi Sulawesi Tenggara. Sodality: Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia, Vol. 02, NO. 2. (2008):191-208.
8. Kusnadi, 2016. Kelangkaan Sumber Daya Perikanan Dan Kemiskinan Nelayan: Akibat Penetrasi Kapitalisme Atau Praktek Kebudayaan? Prosiding Seminar Nasional Kelautan 2016 Universitas Trunojoyo Madura, 27 Juli 2016.
9. Mantra, Ida Bagus. 1980. Migrasi penduduk di Indonesia : suatu analisa hasil sensus penduduk 1971 dan 1980. Gadjah Mada university press,
10. Prayitno. H dan Arsyad, L. 1987. Petani Desa dan Kemiskinan. BPFE, Yogyakarta.
11. Scott. J C. 1981. Moral Ekonomi Petani; Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. LP3ES. Jakarta
12. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods).
13. Bandung: Alfabeta.
14. Sulistiyani, A.T. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan, Penerbit Gaya Media.
15. Yogyakarta.
16. Sumardi, Mulyanto dan Hans-Dieter Evers, 1985. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: CV. Rajawali.
17. Sumodiningrat, G, 1987. Prospek Petani Kecil. Dalam Prospek Pedesaan. P3PK-UGM. Yogyakarta.
18. Suparlan, Parsudi. 1984.“Kemiskinan di Perkotaan” bacaan untuk Antropologi Perkotaan. Yayasan Obor Indonesia : Jakarta
19. Tain, Anas. 2011. Penyebab Kemiskinan Rumah Tangga Nelayan Di Wilayah Tangkap Lebih Jawa Timur. Jurnal Humanity. Volume 7, Nomor 1, September 2011: 01 – 10.
20. Tain, Anas. 2013. Faktor Dominan Penyebab Kemiskinan Rumah Tangga Nelayan Motor Tempel Di Wilayah Tangkap Lebih Jawa Timur. Jurnal Sosiohumaniora, Volume 15, No. 1, Maret 2013 : 35 – 44.
21. Wolf, R. Eric, 1985. Petani Suatu Tinjauan Antropologis. CV Rajawali, Jakarta.